Senin, Februari 18, 2008

BUDAYA POP JEPANG

BUDAYA POP JEPANG MERAMBAH DUNIA

Dulu secara sosial-budaya Jepang dikenal melalui gambar Gunung Fuji, para wanita berkimono yang berjalan dengan langkah-langkah pendek agak tergopoh-gopoh, bunga sakura. Dewasa ini citra Jepang sudah berubah, sebutan kata “Jepang” terasosiasi dengan manga (komik Jepang), anime (film kartun khas Jepang), fashion ala Harajuku, beraneka games dan sebagainya.

Apa saja unsur-unsur yang membentuk budaya kontemporer Jepang ? Untuk menjawab pertanyaan ini, diperlukan sebuah uraian tentang proses bagaimana Jepang menyerap, mengolah dan membentuk kembali berbagai unsur budaya asing. Selama zaman kuno dan abad pertengahan, Jepang menerima dan menyerap berbagai unsur budaya dari benua Asia, Di zaman modern, Jepang menyerap budaya dari Barat, dan pasca Perang Dunia ke-2 Jepang menyerap budaya dari Amerika Serikat. Unsur-unsur budaya asing yang diserapnya itu, lalu ditafsirkan dari perspektif lain, dan kemudian dibentuk kembali menjadi bentuk dan gaya yang baru, segala sesuatu itu dijepangkan.

Terkadang orang mengatakan bahwa budaya kontemporer Jepang seperti manga, anime, dan games, hanyalah kesinambungan dari sebuah tradisi yang dimulai dengan munculnya gambar-gambar beber dengan cerita yang berbau keagamaan dari abad ke-12 serta cukilan blok kayu ukiyo-e dari masa Edo (1868-1902). Namun, secara lebih jelas tampaklah bahwa akar langsung budaya pop Jepang dapat ditelusuri bermula dari komik-komik dan animasi asing impor setelah masa modernisasi yang dilakukan mulai akhir abad ke-19 dan seterusnya, khususnya pengaruh dari Amerika Serikat setelah Perang Dunia ke-2.

Budaya pop Jepang diperkirakan lahir pada tahun-tahun 1960-an ketika Jepang sedang giat berkembang dengan media massanya, dengan produksi massal dan pasar konsumsi besar-besaran. Perkembangannya kemudian didorong pesat oleh munculnya teknologi komunikasi digital (misalnya internet). Ya, budaya pop Jepang telah menjadi budaya massal global yang didukung oleh anak-anak, kaum remaja dan kaum muda. Sebagai contoh, kata “kawaii” yang artinya bagus, cantik, indah, imut-imut, lucu, menggemaskan dan sebangsanya, telah mendunia di kalangan kawula muda, terutama remaja wanita.

Budaya pop Jepang telah menjadi budaya global umum, mengubah cara orang menghibur diri dan berkomunikasi (bersambung)....


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ibu, posting tentang budaya pop Jepang sangat menarik karena saya kebetulan gemar mengamati budaya dari berbagai bangsa.
Apa Ibu punya foto2 budaya pop tersebut seperti baju2 model Harajuku atau manga yang lagi in?
Terima kasih

Eri